web widgets

Minggu, 15 Desember 2013

PRO DAN KONTRA WANITA ANTARA "KARIER DAN KELUARGA"



WANITA, KARIER & KELUARGA
Nah loe guysss,…
Ternyata pilihan perempuan untuk jadi wanita karier itu  bukan hal yang sepele lo… banyak banget pro dan kontra ketika para wanita karier sudah berumah tangga dan memiliki anak yukzz kita simak bacaan berikuT:
Merupakan hal lumrah, ketika Anda memilih untuk bekerja menjadi seorang wanita karir. Namun terkadang, respon yang diberikan oleh lingkungan sekitar Anda tak semulus yang dibayangkan. Sebagai individu yang hidup bermasyarakat, seringkali keinginan pribadi kita terbentur dengan adanya norma dan peraturan. Baik dari agama, maupun sosial.
Demikian pula dengan pilihan Anda untuk menjadi seorang wanita karir. Sebelum Anda mantap untuk menjalani profesi tersebut, tentunya dipenuhi pula dengan pertimbangan-pertimbangan terkait, baik internal maupun eksternal. Atau istilah familiarnya yakni, sisi positif dan negatifnya.
·         Sisi positif wanita karir
1.     Ekonomi Keluarga
Bagi keluarga moderen, dalam hal menopang perekonomian keluarga, kedudukan pria dan wanita ialah sebagai mitra yang sejajar. Dimana wanita dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang makin bervariasi, tidak hanya bergantung pada penghasilan suaminya saja.

2.    Mengisi Waktu Luang
Pekerjaan rumah tangga yang seabrek, sudah tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat menjadi solusinya. Misalnya saja dengan menggunakan mesin cuci. Atau, dengan menyewa jasa asisten rumah tangga (pramuwisma). Solusi-solusi tersebutlah yang kemudian menjadikan wanita memiliki waktu luang yang berlebih. Sehingga alangkah lebih baik jika diisi dengan kegiatan yamg bermanfaat dan menghasilkan, menjadi wanita karir.
3.    Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Seiring majunya perkembangan teknologi, maka dibutuhkan pula sumber daya manusia dengan kompetensi yang mumpuni untuk menjalankannya. Kebutuhan sumber daya manusia tersebut, cukup terbantu dengan para wanita yang memiliki pendidikan sama tingginya dengan pria pada umumnya.
4.    Percaya Diri
Menjadi wanita karir, tentunya harus siap untuk dibutuhkan dan berhadapan dengan orang banyak. Oleh karena itu, wanita karir harus selalu tampil prima setiap saat. Keharusan tersebutlah yang akhirnya mendorong rasa percaya diri yang positif dalam diri wanita.

·         Sisi negatif wanita karir
1.     Terhadap suami
Suami dari seorang wanita karir tentunya bangga, melihat istrinya yang kreatif, pintar, dan berguna bagi banyak orang termasuk keluarga. Namun, seringkali masalah yang terjadi adalah rasa minder sang suami akibat penghasilan istri yang lebih tinggi. Selain itu, wanita karir biasanya mengorbankan banyak waktunya di rumah hanya demi tuntutan pekerjaan. Sehingga, suami yang lelah menjadi kesal akibat tidak menemui istrinya sepulang dari bekerja. Belum lagi masalah penundaan kehamilan yang sering terjadi pada pasutri yang masih muda.
2.    Terhadap Anak
Wanita karir biasanya memiliki jam kerja yang tidak menentu. Bahkan terkadang lembur sampai larut malam. Pekerjaan yang menyita waktu ini, menyebabkan kelelahan setibanya di rumah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kesabaran Anda sebagai ibu, dalam menghadapi anak-anak Anda. Perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu, memiliki peran penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Sehingga, dengan kurangnya hal-hal tersebut akan berakibat negatif bagi perkembangan dan pergaulan anak Anda.
3.    Terhadap Rumah Tangga
Berdasarkan fakta yang bergulir, biasanya wanita yang sudah memutuskan untuk menjadi wanita karir, lebih mementingkan pekerjaannya daripada urusan rumah tangganya. Kerap kali, wanita karir lalai akan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai prahara dalam rumah tangga, seperti ribut-ribut kecil sampai pertengkaran yang hebat. Yang perlu diingat, hal tersebut akan berdampak negatif bagi psikologis anak-anak Anda.
4.    Terhadap Masyarakat
Saat ini, sudah banyak sekali sektor industri dan perusahaan yang mempekerjakan wanita. bahkan lebih banyak wanitanya, dibanding pria. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial antara kedua gender tersebut. Belum lagi alasan dipilihnya pekerja wanita ialah karena wanita tidak banyak menuntut dan lebih efisien dalam pekerjaannya. Selain itu, kebanyakan wanita karir suka memilah-milah dalam urusan pasangan. Alasannya, ingin mencari yang terbaik dan sepadan untuk bersanding dengannya. Sayangnya, hal tersebut malah membuat wanita karir terlalu lama untuk memutuskan, sehingga masih melajang di usia pantas menikah.
Dengan berbagai pro dan kontra diatas tentunya sejauh ini banyak wanita yang mengimpikan kesuksesan di kedua bidang yang saling berseberangan itu, sukses dalam karir dan baha­gia di rumah tangga. Wanita dengan ambisi tentunya akan berusaha keras untuk men­capainya. Memang sulit me­raih keduanya, tapi bukan tidak mungkin anda sebagai wanita dapat meraihnya. Lalu bagaimana caranya?
Sebelumnya, pertanyakan pada diri anda sendiri, hingga ke lubuk hati yang paling dalam. “Apakah saya masih ingin melanjutkan karir yang selama ini saya idamkan, walaupun saya telah berumah tangga..?”. Kalau jawaban anda “ya” berarti anda harus bersikap konsisten dan memiliki komitmen pada pilihan yang sudah anda tetapkan. Sikap ini dapat anda tunjuk­kan dengan bertanggung jawab penuh terhadap tugas-tugas yang dipercayakan perusa­haan kepada anda tanpa melalaikan urusan rumah tangga. Dengan rasa tanggung jawab, anda tidak akan per­nah merasa terbebani dengan tugas di kantor dan rumah. Jadikan bahwa pekerjaan adalah ba­gian dari rutinitas hidup anda. Sehingga anda akan mudah menikmati kedua peran, sebagai wanita rumah tangga dan wanita karir.

Selain itu, Hal penting yang harus anda lakukan adalah pengor­ganisasian dan pengaturan waktu seefisien mungkin. Dengan adanya dua peran yang harus dimainkan, anda perlu membuat ‘aturan main’ hingga kedua peran tersebut bisa dilakonkan sama baiknya. Belajarlah untuk membuat perencanaan yang terjadwal pada dua kegiatan yang ber­beda, yaitu kegiatan rumah tangga dan kegiatan kantor. Tentunya anda harus mendele­gasikan kegiatan di rumah pada orang lain, misalnya pada pembantu rumah tangga atau pada orang yang anda percaya mengurus rumah dan anak-anak anda. Untuk me­ngontrolnya, anda tetap bisa memantaunya dari kantor. Misalnya dengan menele­ponnya setiap hari untuk menanyakan kondisi anak-anak dan rumah anda. Sehing­ga jika anda yakin situasi rumah aman terkendali, anda bisa lebih konsentransi dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor. 

v  TinggaL pilih aja sekarang mau Jadi wanita karier yang cerdas membagi waktu,atau wanita karier yang tidak bisa membagi tanggung jawab atau wanita YANG DUDUK MANISDIRUMAH ( ibu rumah tangga).:)



6 komentar:

  1. Woowww,,,,ini dia
    blm kepikiran berkeluarga tpi apa boleh buat kenyataan' sdh di dpn mata...haaadeww apakah harus pertaruhkan S2 ? hanya untuk suami dan anak2 :(, pengen jadi wanita karir bgt #intinya sih harus #Profesional

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus Jdi wanita karir biar anak2 kita nti bisa sekolah tinggi lebih dri kita.. heehee *.*

      Hapus
  2. kalo saya yang pasti ingin punya istri yang bekerja juga untuk mendongkrak keuangan keluarga..

    sangat menginspirasi sist (y)

    visit my blog yaa
    http://evansandre.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. Pilihan untk mjadi wanita karier sbnrnya bu.a pilihan yg sulit slama wanita tsbt bsa mbagi wktu antr pkerjaan n kluarga dan juga klu suaminya mngizinkan n mngerti dgn pilihan yg d ambil wanita tsbt...
    Hal yg slu dlupakan wanita saat mnjadi wanita karier yaitu KODRATNYA sbagi perempuan yaitu mnjadi isteri dan ibu,,, suatu kodrat yang alami dan tdk bsa d pungkiri...
    So, ketika qta sbgai calon2 wanita karier harus bsa mngambil pilihan yg tepat agr nantinya qta tdl mlupakan kodrat qta..

    BalasHapus
  4. Pengen menjadi wanita karir yang sukses dalam keluarga.. hehee :D

    BalasHapus