WANITA, KARIER & KELUARGA
Ternyata pilihan perempuan untuk jadi
wanita karier itu bukan hal yang sepele
lo… banyak banget pro dan kontra ketika para wanita karier sudah berumah tangga
dan memiliki anak yukzz kita simak bacaan berikuT:
Merupakan hal lumrah, ketika Anda
memilih untuk bekerja menjadi seorang wanita karir. Namun terkadang, respon
yang diberikan oleh lingkungan sekitar Anda tak semulus yang dibayangkan.
Sebagai individu yang hidup bermasyarakat, seringkali keinginan pribadi kita
terbentur dengan adanya norma dan peraturan. Baik dari agama, maupun sosial.
Demikian pula dengan pilihan Anda untuk
menjadi seorang wanita karir. Sebelum Anda mantap untuk menjalani profesi
tersebut, tentunya dipenuhi pula dengan pertimbangan-pertimbangan terkait, baik
internal maupun eksternal. Atau istilah familiarnya yakni, sisi positif dan
negatifnya.
·
Sisi positif wanita karir
1.
Ekonomi
Keluarga
Bagi keluarga moderen, dalam hal
menopang perekonomian keluarga, kedudukan pria dan wanita ialah sebagai mitra
yang sejajar. Dimana wanita dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang
makin bervariasi, tidak hanya bergantung pada penghasilan suaminya saja.
2.
Mengisi
Waktu Luang
Pekerjaan rumah tangga yang seabrek,
sudah tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih, dapat menjadi solusinya. Misalnya saja dengan
menggunakan mesin cuci. Atau, dengan menyewa jasa asisten rumah tangga
(pramuwisma). Solusi-solusi tersebutlah yang kemudian menjadikan wanita
memiliki waktu luang yang berlebih. Sehingga alangkah lebih baik jika diisi
dengan kegiatan yamg bermanfaat dan menghasilkan, menjadi wanita karir.
3.
Peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Seiring majunya perkembangan teknologi,
maka dibutuhkan pula sumber daya manusia dengan kompetensi yang mumpuni untuk
menjalankannya. Kebutuhan sumber daya manusia tersebut, cukup terbantu dengan
para wanita yang memiliki pendidikan sama tingginya dengan pria pada umumnya.
4.
Percaya
Diri
Menjadi wanita karir, tentunya harus
siap untuk dibutuhkan dan berhadapan dengan orang banyak. Oleh karena itu,
wanita karir harus selalu tampil prima setiap saat. Keharusan tersebutlah yang
akhirnya mendorong rasa percaya diri yang positif dalam diri wanita.
·
Sisi negatif wanita karir
1.
Terhadap
suami
Suami dari seorang wanita karir
tentunya bangga, melihat istrinya yang kreatif, pintar, dan berguna bagi banyak
orang termasuk keluarga. Namun, seringkali masalah yang terjadi adalah rasa
minder sang suami akibat penghasilan istri yang lebih tinggi. Selain itu,
wanita karir biasanya mengorbankan banyak waktunya di rumah hanya demi tuntutan
pekerjaan. Sehingga, suami yang lelah menjadi kesal akibat tidak menemui istrinya
sepulang dari bekerja. Belum lagi masalah penundaan kehamilan yang sering
terjadi pada pasutri yang masih muda.
2.
Terhadap
Anak
Wanita karir biasanya memiliki jam
kerja yang tidak menentu. Bahkan terkadang lembur sampai larut malam. Pekerjaan
yang menyita waktu ini, menyebabkan kelelahan setibanya di rumah. Hal ini dapat
mempengaruhi tingkat kesabaran Anda sebagai ibu, dalam menghadapi anak-anak
Anda. Perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu, memiliki peran penting dalam
tumbuh kembang seorang anak. Sehingga, dengan kurangnya hal-hal tersebut akan
berakibat negatif bagi perkembangan dan pergaulan anak Anda.
3.
Terhadap
Rumah Tangga
Berdasarkan fakta yang bergulir,
biasanya wanita yang sudah memutuskan untuk menjadi wanita karir, lebih
mementingkan pekerjaannya daripada urusan rumah tangganya. Kerap kali, wanita
karir lalai akan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Hal inilah
yang kemudian menimbulkan berbagai prahara dalam rumah tangga, seperti
ribut-ribut kecil sampai pertengkaran yang hebat. Yang perlu diingat, hal
tersebut akan berdampak negatif bagi psikologis anak-anak Anda.
4.
Terhadap
Masyarakat
Saat ini, sudah banyak sekali sektor
industri dan perusahaan yang mempekerjakan wanita. bahkan lebih banyak
wanitanya, dibanding pria. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial antara kedua
gender tersebut. Belum lagi alasan dipilihnya pekerja wanita ialah karena
wanita tidak banyak menuntut dan lebih efisien dalam pekerjaannya. Selain itu,
kebanyakan wanita karir suka memilah-milah dalam urusan pasangan. Alasannya,
ingin mencari yang terbaik dan sepadan untuk bersanding dengannya. Sayangnya,
hal tersebut malah membuat wanita karir terlalu lama untuk memutuskan, sehingga
masih melajang di usia pantas menikah.
Dengan berbagai pro dan kontra diatas
tentunya sejauh ini banyak wanita yang mengimpikan kesuksesan di kedua bidang
yang saling berseberangan itu, sukses dalam karir dan bahagia di rumah tangga.
Wanita dengan ambisi tentunya akan berusaha keras untuk mencapainya. Memang
sulit meraih keduanya, tapi bukan tidak mungkin anda sebagai wanita dapat meraihnya.
Lalu bagaimana caranya?
Sebelumnya, pertanyakan pada diri anda
sendiri, hingga ke lubuk hati yang paling dalam. “Apakah saya masih ingin
melanjutkan karir yang selama ini saya idamkan, walaupun saya telah berumah
tangga..?”. Kalau jawaban anda “ya” berarti anda harus bersikap konsisten dan
memiliki komitmen pada pilihan yang sudah anda tetapkan. Sikap ini dapat anda
tunjukkan dengan bertanggung jawab penuh terhadap tugas-tugas yang
dipercayakan perusahaan kepada anda tanpa melalaikan urusan rumah tangga.
Dengan rasa tanggung jawab, anda tidak akan pernah merasa terbebani dengan
tugas di kantor dan rumah. Jadikan bahwa pekerjaan adalah bagian dari
rutinitas hidup anda. Sehingga anda akan mudah menikmati kedua peran, sebagai
wanita rumah tangga dan wanita karir.
Selain itu, Hal penting yang harus anda
lakukan adalah pengorganisasian dan pengaturan waktu seefisien mungkin. Dengan
adanya dua peran yang harus dimainkan, anda perlu membuat ‘aturan main’ hingga
kedua peran tersebut bisa dilakonkan sama baiknya. Belajarlah untuk membuat
perencanaan yang terjadwal pada dua kegiatan yang berbeda, yaitu kegiatan
rumah tangga dan kegiatan kantor. Tentunya anda harus mendelegasikan kegiatan
di rumah pada orang lain, misalnya pada pembantu rumah tangga atau pada orang
yang anda percaya mengurus rumah dan anak-anak anda. Untuk mengontrolnya, anda
tetap bisa memantaunya dari kantor. Misalnya dengan meneleponnya setiap hari
untuk menanyakan kondisi anak-anak dan rumah anda. Sehingga jika anda yakin
situasi rumah aman terkendali, anda bisa lebih konsentransi dalam menyelesaikan
tugas-tugas di kantor.
v TinggaL pilih aja sekarang mau Jadi
wanita karier yang cerdas membagi waktu,atau wanita karier yang tidak bisa
membagi tanggung jawab atau wanita YANG DUDUK MANISDIRUMAH ( ibu rumah tangga).:)